Salam Matchless...
Assalamu'alaikum sahabat... Kali ini saya akan berbagi mengenai Keajaiban Al Qur'an...
Al Qur'an adalah
firman Allah yang di dalamnya terkandung banyak sekali sisi keajaiban yang
membuktikan fakta ini. Salah satunya adalah fakta bahwa sejumlah kebenaran
ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan teknologi abad ke-20 ternyata telah
dinyatakan Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu. Tetapi, Al Qur'an tentu saja
bukanlah kitab ilmu pengetahuan. Namun, dalam sejumlah ayatnya terdapat banyak
fakta ilmiah yang dinyatakan secara sangat akurat dan benar yang baru dapat
ditemukan dengan teknologi abad ke-20. Fakta-fakta ini belum dapat diketahui di
masa Al Qur'an diwahyukan, dan ini semakin membuktikan bahwa Al Qur'an adalah
firman Allah..
Al Qur’an dan Astronomi
Orbit
atau garis edar planet
Tatkala
merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
"Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al
Qur'an, 21:33)
Disebutkan
pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam
garis edar tertentu:
"Dan
matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)
Fakta-fakta
yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan
astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari
bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah
bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti
matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari.
Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga
berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada
dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan
dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan."
(Al Qur'an, 51:7)
Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta
yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar
bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini
mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran
yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing
seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan
keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet
juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
Garis edar di
alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun
berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung
dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini
memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah
teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari
bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat
dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki
teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa
berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi
modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah
bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana
dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka
kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an
adalah firman Allah.
Al Qur’an dan Fisika
Besi
Besi adalah
salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al
Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al
Qur'an, 57:25)
Kata
"anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan
untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan
bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita
mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan
dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah
yang sangat penting.
Ini
dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang
ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di
alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan
tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk
menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam
bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai
beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu
dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan
akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau
"supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung
besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui
ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini
menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari
bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan
"diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah
bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al
Qur'an diturunkan.
Al Qur’an dan Bumi
Lapisan
Atmosfer
Satu fakta
tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit
terdiri atas tujuh lapis.
"Dia-lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu." (Al Qur'an, 2:29)
"Kemudian
Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka Dia menjadikannya
tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya." (Al Qur'an, 41:11-12)
Kata
"langit", yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an,
digunakan untuk mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam
semesta. Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau
atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.
Saat ini
benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang
berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan
dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal
tersebut diuraikan sebagai berikut:
Para ilmuwan
menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan
tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya.
Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut TROPOSFER. Ia membentuk
sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas troposfer disebut
STRATOSFER. LAPISAN OZON adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi
penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut MESOSFER. .
TERMOSFER berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan
dalam termosfer yang disebut IONOSFER. Bagian terluar atmosfer bumi membentang
dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan EKSOSFER. .
(Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General
Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 319-322)
Jika kita
hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut, kita
ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti dinyatakan dalam
ayat tersebut.
1. Troposfer
2. Stratosfer
3. Ozonosfer
4. Mesosfer
5. Termosfer
6. Ionosfer
7. Eksosfer
Keajaiban
penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat ke-12,
"… Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." Dengan kata lain,
Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit tugas
atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap lapisan
atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat
manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki fungsi
khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi sinar-sinar
berbahaya; dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan terhadap dampak
meteor yang berbahaya.
Salah satu
fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana
berikut:
Atmosfir bumi
memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir. Hujan, salju, dan
angin hanya terjadi pada troposfir.
(http://muttley.ucdavis.edu/Book/Atmosphere/beginner/layers-01.html)
Adalah sebuah
keajaiban besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin ditemukan tanpa
teknologi canggih abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh Al Qur’an 1.400
tahun yang lalu.
Al Qur’an dan Biologi
Sidik
jari manusia
Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi
Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik
jari manusia secara khusus ditekankan:
"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan
mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun
(kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4)
Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat
khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya
sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki
serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain.
Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu
identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di
seluruh penjuru dunia.
Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik
jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik
jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al
Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian
orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari,
yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.
Sumber
makalah dan penulis
Harun Yahya
Harun
Yahya adalah nama pena Adnan Oktar yang lahir di Ankara pada tahun 1956.
Sebagai seorang da'i dan ilmuwan terkemuka asal Turki, beliau sangat menjunjung
tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran agama
kepada masyarakat. Adnan Oktar memulai perjuangan intelektualnya pada tahun
1979, yakni ketika menuntut ilmu di Akademi Seni, Universitas Mimar Sinan.
Selama berada di universitas tersebut, beliau melakukan pengkajian yang
mendalam tentang berbagai filsafat dan ideologi materialistik yang sangat
berpengaruh terhadap masyarakat sekitar. Hal ini menjadikan beliau lebih tahu
dan paham dibandingkan dengan para pendukung filsafat atau ideologi itu
sendiri. Berbekal informasi dan pengetahuan yang mendalam ini, beliau menulis
berbagai buku tentang bahaya Darwinisme dan teori evolusi, yang merupakan
ancaman terhadap nilai-nilai akhlaq, terhadap dunia; serta buku tentang
keruntuhan teori ini oleh ilmu pengetahuan. Majalah ilmiah populer terkenal New
Scientist edisi 22 April 2000 menjuluki Adnan Oktar sebagai "pahlawan
dunia" yang telah membongkar kebohongan teori evolusi dan mengemukakan
fakta adanya penciptaan. Penulis juga telah menghasilkan berbagai karya tentang
Zionisme dan Freemasonry, serta ratusan buku yang mengulas masalah akhlaq dalam
Al-Qur'an dan bahasan-bahasan lain yang berhubungan dengan akidah.
Nama
pena Harun Yahya berasal dari dua nama Nabi: "Harun" (Aaron) dan
"Yahya" (John) untuk mengenang perjuangan dua orang Nabi tersebut
melawan kekufuran.
Buku-buku
karya pengarang: 'Tangan Rahasia' di Bosnia, Kebohongan Holocaust, Di Balik
Tirai Terorisme, Kartu-Kurdi Israel, Strategi Nasional bagi Turki, Moral
Qur'ani: Solusi, Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki, Bencana Kemanusiaan
Akibat Ulah Darwinisme, Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab,
Nabi Musa, Zaman Keemasan, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Kebesaran Allah di
Setiap Sudut Alam Semesta, Hakikat Kehidupan Dunia, Pengakuan Kaum Evolusionis,
Kekeliruan Kaum Evolusionis, Sihir Darwinisme, Agama Darwinisme, Al-Qur'an
Menuntun Kepada Ilmu Pengetahuan, Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya,
Penciptaan Alam Semesta, Keajaiban Al-Qur'an, Desain Pada Alam, Perilaku
Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada Dunia Hewan, Keabadian Telah Berlangsung,
Anakku Darwin Telah Berbohong!, Berakhirnya Darwinisme, Bagaimana Seorang Muslim
Berpikir?, Keabadian dan Hakikat Takdir, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu,
Misteri DNA, Keajaiban Atom, Keajaiban Sel, Keajaiban Sistem Kekebalan,
Keajaiban Mata, Keajaiban Penciptaan Tumbuhan, Keajaiban Laba-Laba, Keajaiban
Semut, Keajaiban Nyamuk, Keajaiban Lebah, Keajaiban Biji, Keajaiban Rayap.
Karya
penulis dalam bentuk booklet: Misteri Atom, Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta
Penciptaan, Keruntuhan Materialisme, Berakhirnya Materialisme, Kekeliruan Kaum
Evolusionis 1, Kekeliruan Kaum Evolusionis 2, Mikrobiologi Meruntuhkan Teori
Evolusi, Fakta Penciptaan, 20 Pertanyaan Yang Meruntuhkan Teori Evolusi,
Kebohongan Terbesar Dalam Sejarah Biologi: Darwinisme.
Karya-karya pengarang yang berhubungan dengan
Al-Qur'an: Pernahkah Anda Berpikir Tentang Kebenaran?, Mengabdi Hanya Kepada
Allah, Meninggalkan Masyarakat Jahiliyyah, Surga, Teori Evolusi, Nilai Akhlaq
Dalam Al-Qur'an, Ilmu Al-Qur'an, Index Al-Qur'an, Hijrah di Jalan Allah, Sifat
Munafiq Dalam Al-Qur'an, Rahasia Orang Munafiq, Nama-Nama Allah Yang Agung,
Berdakwah dan Berdebat Dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar Dalam Al-Qur'an,
Jawaban-Jawaban Al-Qur'an, Kematian, Kebangkitan dan Neraka, Perjuangan Para
Rasul, Syaitan: Musuh Nyata Manusia, Agama Berhala, Agama Kaum Jahiliyyah,
Kesombongan Syaitan, Doa Dalam Al-Qur'an, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, Hari
Kebangkitan, Jangan Pernah Lupa, Hukum-Hukum Al-Qur'an yang Diabaikan, Karakter
Manusia Dalam Masyarakat Jahiliyyah, Pentingnya Sabar Dalam Al-Qur'an,
Pengetahuan Umum Dari Al-Qur'an, Memahami Iman dengan Mudah 1-2-3, Pemikiran
Dangkal Kaum Kafir, Iman Yang Sempurna, Sebelum Anda Menyesal, Perkataan Para
Rasul, Kasih Sayang Orang Mukmin, Takut Kepada Allah, Mimpi Buruk Kekafiran,
Nabi Isa Akan Datang Kembali, Al-Qur'an Memberi Keindahan Pada Kehidupan,
Beragam Keindahan Ciptaan Allah 1-2-3-4, Perbuatan Dosa Bernama: 'Mencela',
Rahasia Ujian Kehidupan, Hikmah Yang Benar Menurut Al-Qur'an, Perjuangan
Melawan Agama Kaum yang Tidak Beragama, Tarbiyyah Nabi Yusuf, Bersekutu dalam
Kebaikan, Fitnah Terhadap Umat Islam Sepanjang Sejarah, Urgensi Mengikuti
Perkataan yang Baik, Mengapa Menipu Diri Sendiri?, Islam: Agama Mudah,
Kegembiraan dan Keteguhan dalam Al-Qur'an, Melihat Kebaikan pada Segala Hal,
Bagaimana Orang Bodoh Menafsirkan Al-Qur'an?, Sejumlah Rahasia Al-Qur'an,
Keberanian Orang Mukmin.
Buku-buku berjudul Kebohongan Teori Evolusi,
Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Bagi Kaum yang Berpikir, Hakikat Kehidupan Dunia,
Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Keajaiban
Semut, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Penciptaan Alam Semesta, Allah Dapat
Diketahui Melalui Akal, Nilai Akhlaq dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar dalam
Al-Qur'an, Pernahkan Anda Berpikir tentang Kebenaran?, Pemikiran Dangkal Kaum
Kafir, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, dan Keajaiban DNA telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris. Keajaiban Semut dan Allah dapat Diketahui Melalui Akal
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu. Kematian, Kebangkitan dan Neraka
telah diterjemahkan ke bahasa Polandia. Bangsa-Bangsa yang Diadzab telah
diterjemahkan ke bahasa Portugis, dan telah diterbitkan oleh berbagai
penerbitan manca negara.
Banyak karya Harun Yahya yang kini tengah
diterjemahkan ke bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Rusia, Spanyol, Arab,
Portugis, Albania, Serbo-Kroasia (Bosnia), Polandia, Urdu, Indonesia, Melayu
dan Malayalam. Tujuan utama kami adalah untuk menterjemahkan semua buku
tersebut ke dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa lainnya pada tahun 2001
dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia agar bermanfaat bagi semua orang.
Dalam semua buku karya pengarang yang menggunakan nama
pena Harun Yahya ini, semua topik yang disampaikan sangat sesuai dengan ajaran
Al-Qur'an. Bahkan topik-topik yang disampaikan melalui bahasa ilmiah, yang
kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan
jelas dalam buku-buku Harun Yahya. Tidaklah mengherankan jika buku-buku
tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan masyarakat.
Buku-buku yang berhubungan dengan keimanan
mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah, dan ditulis dengan tujuan
utama menyampaikan Islam kepada mereka yang jauh dari agama dan membuka hati
mereka agar menerima kebenaran. Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut
berisikan nasehat dan peringatan. Penulis telah menerbitkan karya-karyanya
tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur'an agar kaum Muslim dapat
meningkatkan ketaqwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam.